Riset Mengatakan Korut Memiliki Cukup Uranium Untuk Senjata Nuklir

Jakarta - Sebuah studi mengungkapkan bahwa Korea Utara memiliki uranium yang cukup untuk membuat senjata nuklir dari pabrik yang mereka miliki. Korut juga tidak perlu membuat pabrik uranium lain.

Riset Jurnal Sains dan Keamanan Global di Universitas Stanford dan perusahaan konsultasi tambang yang berbasis di Arizona, mengindikasikan Korut mampu meningkatkan produksi uranium mereka.

"Sudah jelas bahwa DPRK (nama resmi Korut) terlihat memiliki lebih banyak kapasitas penggilingan (bijih uranium) daripada yang mereka gunakan saat ini," kata studi tersebut.

"Ini berarti DPRK dapat memproduksi bijih uranium hasil giling dengan jumlah yang jauh lebih besar, jika mereka mau."

Berdasarkan studi itu, pabrik uranium Pyongsan dapat memproduksi 750 sampai 1200 lot bijih uranium per hari. Dalam penggilingan uranium, ada dua jenis pengayaan uranium, yakni HEU danLEU.

Pabrik Korut ini dikatakan mampu memproduksi 3.000 kilogram LEU dan 100 kg HEU.

HEU merupakan uranium pengayaan tinggi (very enriched uranium). Biasanya, HEU ini yang digunakan untuk memproduksi senjata nuklir. Sementara itu, LEU (Low-enriched uranium) merupakan uranium pengayaan rendah yang biasanya digunakan untuk pembangkit listrik bertenaga nuklir.

Pabrik Konsentrasi Uranium Pyongsan dan tambang asosiasinya merupakan satu-satunya pabrik produksi bijih uranium milik Korut yang diketahui publik.

Studi ini dilakukan bersamaan dengan temuan baru gambaran satelit yang memperlihatkan Korut kini sedang melakukan ekspansi besar-besaran di wilayah reaktor nuklir Yongbyon. Analis menilai ekspansi ini digunakan Pyongyang mendukung pembuatan senjata yang membutuhkan uranium, salah satunya senjata nuklir.

"Mengingat DPRK memiliki program nuklir yang aktif, penting untuk menilai dan memahami kapasitas produksi bahan baku nuklir mereka," tulis peneliti yang melakukan studi tersebut.

Studi itu juga menyampaikan bahwa kemampuan produksi bahan baku nuklir ini berpotensi mendongkrak upaya Korut memperluas program senjata nuklirnya, yang mana berpengaruh pada ancaman keamanan internasional.

Tak hanya itu, produksi uranium ini juga akan memengaruhi upaya perlucutan nuklir Korut dan mengukur kemampuan negara itu dalam mendorong energi nuklirnya di masa depan.

Sebelumnya, pemimpin Korut Kim Jong-un mengatakan bahwa negaranya akan membangun kekuatan militer tak terlihat.

"[Tujuan paling penting Korut saat ini] memiliki kemampuan militer tak terlihat," ujar Kim saat membuka pameran militer di Pyongyang, seperti dikutip Associated Press, Selasa (12/10).

Kim mengatakan bahwa kemampuan militer tak terlihat ini harus dikembangkan agar tak ada lagi negara yang berani melawan mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gubernur DKI Jakarta Anies Temui Buruh dan Mengajak Massa Buruh Lesehan Bareng di Aspal Dekat Depan Balai Kota

Ibu Kota Negara Korea Selatan "Seoul" Akan Menjadi Kota Pertama di Dunia Dengan Konsep Metaverse

Beberapa Benda yang paling Dicari untuk Pendaki Pada Saat Naik Gunung