Polisi Berhasil Menangkap Sang Penghubung Kasus Penembakan Ahli Pengobatan Alternatif Antar Aktor Intelektual Dan Eksekutor
Jakarta - Polisi menangkap seorang pelaku yang terlibat dalam kasus penembakan
ahli pengobatan alternatif berinisial A di Tangerang. Dia adalah Y,
penghubung aktor intelektual M dengan eksekutor K dan S.
"Baru saja, di lapangan anggota yang di lapangan yang melakukan
pengejaran terhadap saudara Y menyampaikan kalau saudara Y sudah
berhasil ditangkap di daerah Jasinga,"kata Kabid Humas Polda Metro Jaya
Kombes Pol Yusri Yunus Rabu (29/9/2021).
Yusri menerangkan, Y sebelumnya masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang
(DPO). Nama Y disebut oleh pelaku kasus penembakan yaitu M, K, dan S
saat diperiksa oleh penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Yusri mengatakan, Y merekrut S dan K sebagai pembunuh bayaran. Ia
diperintah oleh menghabisi nyawa ahli pengobatan alternatif berinisial
A. Adapun, Y jugalah yang menyerahkan uang Rp 50 juta kepada K dan S
sebagai imbalan. Uang itu disediakan oleh M sebagai otak intelektual
penembakan.
"Jadi sudah lengkap, empat pelaku ini sudah kita berhasil kita tangkap. Baru saja saudara Y kita amankan,"ucap dia.
Peran Pelaku
Sebelumnya, Yusri telah menjelaskan secara rinci peran-peran daripada
tiga pelaku. Adapun, M adalah yang inisiator aktor intelektual. Ia
memerintahkan, S dan K untuk membunuh A. "Kami amankan M pada Kamis lalu di salah satu rumah makan daerah
Serang,"kata dia di Polda Metro Jaya, Selasa 28 September 2021.
Sementara itu K adalah eksekutor yang melepas peluru ke arah korban
berinisial A dari jarak 2 meter. Terakhir, S ialah joki yang membantu
eksekutor K melarikan diri dengan mengendarai sepeda motor
matic. "Kami amankan K dan S di daerah Serang pada 27 September 2021 kemarin,"ujar dia.
Seorang ahli pengobatan inisial A ditembak di depan rumah di Pinang
Tangerang pada Sabtu, 18 September 2021 pukul 18.15 WIB. Menurut
keterangan saksi yakni istri dan tetangga korban mendengar letusan
senjata api.
"Kemudian ada orang tergeletak di depan rumah setelah diketahui yang tergeletak saudara A luka,"ujar dia. Belakangan A dinyatakan meninggal dunia saat menjalani pengobatan di rumah sakit.
Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat
memastikan, A bukanlah seorang ustaz tapi seorang ahli pengobatan
alternatif. Sementara panggilan ustaz lantaran, A aktif sebagai ketua
majelis taklim sementara korban sendiri tidak pernah mengajarkan
mengaji.
"Banyak yang sebut ustaz dan lain-lain. Ditegaskan lagi korban adalah
paranormal. Peristiwa pembunuhan tidak terkait predikat dalam kapasitas
ustaz, karena memang bukan ustaz,"ujar dia.
Motif Penembakan
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyatakan,
penembakan terhadap paranormal atau ahli pengobatan berinisial A di
Tangerang dilakukan secara terencana. Penembakan terhadap paranormal
yang akrab disapa ustaz Alex itu didalangi oleh seorang pengusaha
berinsial M. Korban ditembak oleh pembunuh bayaran yang disewa M.
"M pekerjaan sehari-hari pengusaha angkutan di daerah Banten," ujar dia di Polda Metro Jaya, Selasa (28/9/2021). Yusri mengatakan, penyidik telah memeriksa M untuk menggali motif penembakan. Berdasarkan hasil interogasi, M menaruh dendam pribadi
terhadap korban.
Diketahui, korban telah 20 tahun bekerja sebagai paranormal. "Motifnya rasa dendam,"ujar dia. Yusri menyebut, perseteruan antara M dengan A terjadi pada 2010 silam.
Saat itu, istri M hendak memasang susuk di kediaman korban, namun malah
dilecehkan.
Yusri mengatakan, kelakuan A terbongkar melalui pesan singkat atau Short
Answering service (SMS). Percakapan antara A dengan istri sirinya bocor
dan diketahui oleh M dua tahun kemudian. Yusri mengatakan, istri M sempat menepis tudingan major belakang dengan
A. Namun, akhirnya mengaku saat mereka berdua pergi menunaikan haji.
"Betul diakui kejadian 2010 saat berobat ke sana dengan rayuan terjadi
di rumah korban, setelah itu berpindah ke salah satu hotel di
Tangerang,"ujar dia.
Kata Yusri, tidak hanya istri M yang menjadi korban pelecehan. Kakak
ipar M juga turut diperlakukan serupa. Hal itulah yang memicu M ingin
menghabisi korban. "Inilah yang menimbulkan dendam dan mengatur melakukan pembunuhan terhadap korban,"ujar dia.
Komentar
Posting Komentar