Seorang Bocah 8 Tahun di Batam Ditemukan Tewas di Garasi Mobil yang Penuh Dengan Genangan Air

Batam - Kondisi cuaca sejak memasuki awal tahun 2022 di Kota Batam, Kepulauan Riau, terbilang ekstrem. Hujan yang terus mengguyur menyebabkan terjadinya banjir disejumlah wilayah.

Bahkan, banjir yang ditimbulkan merenggut nyawa seorang bocah berusia 8 tahun bernama Berliano Baihaqi.

Bocah malang itu merupakan yang berdomisili di Perumahan Puri Banana Indah, Kelurahan Buliang, Kecamatan Batu Aji, Batam.

Hary Syafri, orang tua Baihaqi, menyebutkan kejadian nahas berawal hujan mengguyur kota Batam dari pagi hingga malam tiba pada Jumat (31/12) sehingga membuat perumahan mereka terkena banjir.

"Saya ditelpon oleh anak, rumah yang satu lagi tak jauh dari tempat tinggal saya masuk air (banjir) yang membuat lampu mati," katanya pada kepripedia, Senin (3/1).

Awalnya ia memilih tidak pergi ke rumah anak yang pertama itu karena tempat tinggalnya juga mengalami hal serupa. Namun, sang istri meminta dirinya untuk menyalakan lampu rumah anaknya tersebut.

"Sudah dua kali istri saya suruh pergi bantu hidupkan lampu rumah anak saya. Akhirnya, saya bergegas ke kediamannya," bebernya.

Namun beberapa menit kemudian sang istri mengabarkan bahwa Haqi tak sadarkan diri usai terkapar sendiri di dekat garasi mobil genangan air di depan rumah.

Diduga, korban memegang salah satu besi di garasi mobil, ada aliran arus listrik. Ketika kejadian ibu korban sedang di rumah, korban ditemukan terkapar sendiri.

"Saya langsung pulang dan membawa ke rumah sakit. Namun, nyawa korban tidak tertolong lagi," kata dia.

Esok harinya jenazah bocah itu langsung dikebumikan di Sei Temiang Kecamatan Sekupang. Pelayat ramai berdatangan ke rumah duka.

Insiden ini menjadi cerita sendiri bagi kerabat korban. Sebab, satu hari sebelum kejadian korban yang akrap disapa Haqi dibawa oleh keluarga ke Kavling Lama, Sagulung untuk bermain.

"Baru kemarin Haqi bermain di rumah sekarang sudah tidak adalagi anak kami ini anak yang baik dan pintar," kata Misnah seorang kerabat seraya berlinang air mata.

"Semoga almarhum husnulkhatimah dan diampuni dosanya oleh Allah Swt," tambah dia.

Terpisah, Ketua RT 007 Sani, membenarkan kawasannya kerap banjir terjadi namun tidak separah beberapa waktu lalu. Ia menduga air masuk akibat saluran drainase di seputar Bukit Sakina dan Puri Mas serya Puri Mas jebol yang membuat air meluap.

"Tempat saya biasa banjir nggak parah banget, tapi kali ini air setinggi lutut dewasa masuk ke perumahan. Ini karena jebol bendungan utama," kata dia.

Sebelumnya, peristiwa banjir memang kerap dialami. Namun kali ini adalah yang terparah. Dahulu bahkan warga dan pihak kecamatan turun gotong-royong bersama membuat tangkal benteng.

"Benteng mengunakan karung yang isi tanah, saya pikir tak bertahan lama, jadi saya berinisiatif timbun sendiri mengunakan alat berat," kata dia.

"Jadi yang nggak kena timbun sama saya itulah yang jebol saluran sekarang," imbuh dia.

Akibat kejadian banjir tersebut Wali Kota Batam Muhammad Rudi dan Camat Batu Aji langsung gerak cepat menanggapi peristiwa tersebut.

"Sudah datang pak wali meninjau dan juga nanti kata pak Wali akan ada evaluasi agar tidak terjadi lagi banjir," terang dia.

Menurut Child, warga sekitar, lokasi yang dihuninya itu acap kali dilanda banjir ketika hujan turun, pemicunya disebut-sebut terkait gorong-gorong yang kecil membuat volume air tak sanggup menampung.

Sebenarnya, kata dia, permasalahan gorong- gorong sudah ada pembahasan pace dulu oleh salah satu caleg saat itu berkunjung ke kawasan perumahan dan berjanji untuk memperbaiki.

"Saya dapat informasi perbaikan gorong di kawasan itu tidak pernah terealisasi. "Ini banjir sudah yang ke dua kali, namun yang parah baru tahun ini," ujarnya.

Dia berharap pemerintah memperhatikan masyarakat sekitar dengan cara melakukan evaluasi saluran drainase di perumahan agar peristiwa nahas tersebut tidak terulang lagi.

"Kebetulan pemukiman warga tak jauh dari bukit. Gorong-gorong kecil volume air tidak tertampung meluap ke pemukiman warga," ucap dia.

Di lain sisi, Wali Kota Batam Muhammad Rudi langsung cepat tanggap terkait banjir melanda sejumlah kota Batam. Ia turun ke lokasi bersama jajaran untuk mencari akar penyebab terjadi banjir.

Seusai turun ke titik-titik banjir Rudi lalu mengumpulkan jajaran dan mencari solusi agar mencegah penyebab terjadi banjir tak terulang kembali.

"Sudah tiga hari ini pak Wali turun ke lapangan untuk menyelesaikan banjir di Batam, khusus di wilayah Sagulung," tulis Camat Sagulung Hafiz Rozie dalam kanal media sosialnya.

Dengan curahan hujan yang cukup tinggi dan ditambah pasang air laut naik. Wilayah Sagulung memiliki elevasi tanah rendah dari permukaan laut yang membuat genangan air di beberapa titik.

"Kita imbau warga untuk tetap waspada dan awasi anak-anak jangan bermain di dekat saluran drainase atau parit," kata dia lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gubernur DKI Jakarta Anies Temui Buruh dan Mengajak Massa Buruh Lesehan Bareng di Aspal Dekat Depan Balai Kota

Ibu Kota Negara Korea Selatan "Seoul" Akan Menjadi Kota Pertama di Dunia Dengan Konsep Metaverse

Beberapa Benda yang paling Dicari untuk Pendaki Pada Saat Naik Gunung